Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2020

Proyek Ingatan

Masa-masa saat ini, manusia secara mayor, dibawa oleh alam untuk mengalami ketidakberdayaan eksistensial. Sampailah kini, para penduduk bumi menginjak fase-fase tersulit, yang unpredictable. Sebagian kalangan, memang tidak merasakan dampak domino dari letupan covid-19. Namun, keberlangsungan krisis ini benar-benar sanggup mengelupas habituasi yang cukup mapan.

Bentangan Laku

Dalam rentetan perjalanan hidup manusia, banyak terdapat jejak-jejak kesamaan, sekaligus perbedaan. Misalnya, kebutuhan biologis atas lapar, sama-sama bertujuan demi memenuhi kebutuhan sel-sel tubuh. Sedang perbedaannya, ada pada preferensi menunya. Dalam rangka melanjutkan tanggungan berbagai "masalah" yang manusia hadapi pun, mengandung kesamaan, yang pada  akhirnya pun, terkandung perbedaan. Dari persamaan dan perbedaan "sederhana" inilah, muncul berbagai "masalah" berikutnya. Kecenderungan manusia untuk memilih kesamaan dari pada perbedaan, telah banyak dibuktikan oleh para ilmuwan. Tentu, dengan titik tekan, sekaligus dengan menggunakan peta ulasan yang beragam. Meski begitu, kodrat "unik" dalam diri manusia, tetap saja tidak bisa dinafikan. Baik sebatas konteks dan teks, maupun historisitas latar belakangnya. Ditengah "kesunyian" yang mau tidak mau dijalani oleh tiap-tiap manusia (sekalipun ia tengah berada di khalayak ramai), neg...

Ketegasan Simbol

Kelengkapan atas penjelasan pada suatu hal, mesti menyisakan ruang hampa makna. Sekalipun ada beberapa hal yang kemudian menjadi konsensus bersama, itu pun tetap tidak menangkap senyatanya presentasi kehendak. 

Adaptasi Interest

Kekecewaan publik sedang meradang, sekalipun belum menjangkau seluruh elemen. Jika diakumulasikan kedalam nalar awam, terdapat titik besar; adalah kekhawatiran efek domino terhadap kebebasan kompetisi pasar. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa kompetisi akan selalu dimenangkan oleh mereka yang telah bersiap dari segala sisi. Maka otomatis, mereka yang menyatakan belum bersiap, akan mengajukan protes.

Pemenang Perang

Mata manusia melebar, sesaat setelah fakta menyenangkan diakuisisi oleh persepsinya. Sebaliknya, mereduplah matanya memandang buruknya fakta. Dikotomi perjalanan hidup manusia, yang tak terperikan oleh kecanggihan teknologi apapun. Keriuhan sejarah manusia hampir (mungkin), menuai seluruh segmentasinya. Dari sekadar guratan primer-biologis an sich, sampai hal-hal yang benar-benar tersier ditemukan oleh makhluk ber-akal ini. Semua terasa begitu cepat, ketika literatur-literatur sejarah dikupas dan diulik oleh para futurolog.