Sampai sepagi ini pun,
lembar yang sempat kita padatkan,
masih tergambar rapi,
walau rasa-rasanya cenderung lusuh
Nyatanya,
kita sempat menikmati itu,
dan membanggakannya sebagai satu dari sekian baris mimpi
Lalu,
apa guna lagi seluruhnya?
bila tiap hari hanya aku yang krasan merawatnya
Entahlah,
masa terus berganti
nada-nada piano disana tak lagi sediakala maknanya
Mmm...
sampaikan saja,
kenyataan yang kau anggap kebenaran, dan kegundahan yang kau sebut ketenangan
Dadaku siap menampungnya,
kepala bersedia mencernanya,
hatiku menerima segala adanya
***Purwokerto, 24 Oktober 2020.
Comments
Post a Comment