Rasa itu tumbuh, begitu saja. Seperti air mengalir menuju tempat yang lebih bawah. Tentu, akan ada banyak penjelasan tentang itu. Pun, kelogisan yang menyerta nampak tersedia.
Ketika manusia mencari kejelasan ditengah kerumitan, kadangkala tidak kemudian mudah ditemukan. Meskipun, itu bukanlah sebuah kemustahilan.
Barangkali, semua manusia telah mengerti, bahwa akan dijumpainya lebih banyak sisi-sisi yang memang tercipta hanya sebagai teka-teki. Sekalipun, kendali untuk menemui "jelas", ada untuk diulas.
Meski begitu, membiarkan semuanya terjadi, tanpa ada kejernihan keterangan, bisa menjadikan hal tersebut sebagai kemenangan privasi (tidak semuanya). Seminimal-minimalnya, sebagai jalur menuju "tenang".
Syahdan, kekuatan untuk menempuh perjalanan jauh, berlubang, dan berliku, terdapat pada "kemauan untuk tidak mau", melebih-lebihkan yang kurang, dan mengurang-kurangi yang lebih.
Lalu siapa lagi yang berjalan jauh, kalau bukan manusia?
Bisa fisiknya, terutama batin manusianya, jawabnya. Dari perjalanan itulah, mesti ada yang ditinggalkan, sekaligus akan ada yang baru datang. Maka, ke-belum genapan memilah hal, mampu berefek pada sikap hati-hati. Artinya, akan ada bentuk keseriusan mencari yang belum ditemukan.
Hingga, seseorang bijak pun menuturkan; "takkan ada sesuatu pun yang hilang, kecuali tersedianya wujud pergantian".
***Purworejo, 5 Desember 2020.
JACKPOT yang besar hanya di AJOQQ :D
ReplyDeleteWA : +855969190856