Skip to main content

Kalau Boleh

 Dik,

aku pernah patah,

dengan sepatah patahnya patah

aku pun pernah terluka,

dengan seterluka terlukanya luka


Maka dik,

ijinkan aku mengalaminya kembali bersamamu,

meskipun rasanya tentu tak sama sebangun


Dik, 

ketika aku mengalaminya,

jiwaku terasa remuk,

berceceran dimana mana,

ragaku pun mengikutinya,

mengekspresikan hidup yang tak benar benar hidup


Dik,

kita sama sama mengerti,

diluar sana pasti akan ada ganti,

meskipun begitu,

kau juga tak keliru jika terus mengingatnya sampai selama ini


Dik, 

melupakan yang terdalam,

adalah sama sulitnya ketika harus mengingat hal yang tak kita anggap layak untuk di ingat,


Maka,

dengan hadirnya frasa ini,

aku tengah mencoba berusaha menemanimu demi asa dan rasa yang sama sekali baru


Dik,

percayalah,

engkau bukan satu satunya yang tengah tersungkur jatuh,

seolah buta menatap jalan pulang


Dik,

yakinlah,

akan ada pelita yang ceria,

menerimamu dengan utuh,

sekalipun perihnya jalan, 

tak terhindarkan


***Banyumas, 13 Desember 2020.

Comments

  1. Poker online dengan presentase menang yang besar
    ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :D
    WA : +855969190856

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menari Bersama Sigmund Freud

  Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, dengan rahmat dan karunia-Nya buku Menari Bersama Sigmund Freud, dapat penulis susun dan sajikan ke hadapan pembaca sekalian. Shalawat dan salam semoga senantiasa terus terpanjat kepada Rasulullah Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua dapat konsisten belajar dan meneladaninya. Selamat datang dalam perjalanan sastra psikologi yang unik dan mendalam, yang dituangkan dalam buku berjudul "Menari Bersama Sigmund Freud". Dalam karya ini,  Rendi Brutu bersama sejumlah penulis hebat mengajak pembaca meresapi ke dalam labirin kompleks jiwa manusia, mengeksplorasi alam bawah sadar, dan mengurai konflik psikologis yang menyertainya. Buku ini menjadi wadah bagi ekspresi batin para penulis, masing-masing menggali tema yang mendalam dan memaparkan keping-keping kehidupan psikologis. Kita akan disuguhkan oleh kumpulan puisi yang memukau, setiap baitnya seperti jendela yang membuka pandangan pada dunia tak terlihat di dalam diri kita. Berangkat ...

(22) Lagi ngapain;

Aku butuh abadi denganmu. Melukis malam dengan kasih, mengenyam sepi tanpa letih   Aku butuh abadi denganmu. Menyusuri tepian sawah, mengamatinya sebagai berkah   Aku butuh abadi denganmu. Terhubung sepanjang siang, terkait sepanjang malam   ***Banyumas, 20 Februari 2021.

Oase Utopia (2)

  Oase masih tersembunyi, Dalam tiap bait ini. Dunia berubah warna, menghamparkan keindahan yang terusir jauh.   Ada di mana ia, dalam waktu yang bagaimana. Apakah rasanya, kapan terjadinya. Sejumput utopia, kehilangan dirinya. Memangku prasangka, dipendam di sana. Keresahan tetap memadat, Membawa ragu tersusun rapi. Hati siapa direla, Sekadar menemani ditepi bunga. -Purwokerto, 14 Juli 2023-