mencari,
menemukan,
kemudian menjalani
kepahaman menjadi sakral,
benarnya majemuk mengitar-itar
kegalauan membuncah,
tidak keliru mengenai ini
menata ulang,
menimbang kembali rentang jalan
bertanya ini dan itu,
mengawali yang akan terkayuh,
setapak demi tapak
di cecar logika,
terkapar oleh rasa,
pastinya
hingga,
percik-percik ayat memotong gundah
untuk peduli yang mana,
terpanggil dimana
semuanya tak seketika,
perlahan menuai duri-duri rintang
pelan-pelan menjadikannya pijakan
mengudar jiwa,
demi apa untuk siapa
berlari,
tetapi tidak merasa di kejar-kejar
syahdan,
menjalani jalan,
bukan sekadar menggapai
***Banyumas, 8 Januari 2021.
Comments
Post a Comment