Sebagai bagian manusia yang mencintai keseimbangan, kami terkadang harus memaksakan diri untuk mengikuti perkembangan wacana, salah satunya mengenai pembahasan gender. Bila di akumulasikan, ternyata kami lebih sering mempelajarinya dari sudut pandang empiris, bahasa lainnya terjun langsung. Lebih sedikit belajar langsung dari literatur macam jurnal.
Titik tekan pada wacana gender, bertolak dari pencariannya terhadap "peran" pria dan wanita. Walau dari kesejarahannya wanita kerap menjadi "korban", akan tetapi sejatinya tidaklah demikian. Argumennya sederhana, ialah tentang dominasi pria atas kesempatan lebih untuk bergerak "diluar".
Meski jauh dari kata valid, kami tidak gegabah untuk main truth claim. Toh, pendidikan kami tidak memberdayakan sepenuhnya, kecuali pada sisi-sisi tertentu saja. Kami dibiasakan mandiri mencari, disalahkan saat keliru, dicampakkan ketika berbeda pemahaman.
Seperti pada umumnya yang terjadi pada organisme sosial terkecil macam keluarga, pria dan wanita acapkali menjalankan peranan dengan baik, menyesuaikan konsensus yang mereka tanda tangani. Sekalipun, distingsi peran kadang pula membuat panas, bahkan pecah kongsi.
Agaknya, dalam lingkup organisme sosial yang lebih besar, kami dan mereka yang memiliki "tangan" kepedulian, bisa lebih meresapi kepiawaian peran wanita dan pria pada lingkup organisme terkecil. Tentu, meresapinya dari arah pandang mereka yang sudah melampaui pengalaman, minimal 50 tahun sebagai kemungkinan terkecil dari asumsi eros an sich.
Syahdan, kami berkeyakinan, bahwa bias gender tidak memandang dominasi atau eksploitasi. Tetapi lebih kepada kewaspadaan mengelola penerimaan, menyesuaikan prinsip-prinsip yang berlaku bagi pihak-pihak berkepentingan.
Sebab terlalu banyaknya gula pada kopi, tidaklah membuat kopi menjadi putih, tetapi rasanya jelas bukan murni kopi lagi. Akibat dari itu semua, manusia manusia semacammu, hendak belajar kembali, dari kesiapsediaan menerima kepedihan, tanpa kemudian menghindarinya apalagi meninggalkan.
***Solo, 5 Agustus 2020.
Comments
Post a Comment