Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2020

Belum Genap Manusia (5)

2020 hampir selesai, peradaban semesta akan segera menuai 2021, yang tentunya dengan problematika baru. 2020 ini, kita mengalami pengalaman yang sama sekali tak terprediksi. Sekaliber rencana, terpaksa improve secara alami. Mungkin akan sama dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana resolusi tahun baru akan indah kita canangkan. Konsepsi umum sampai men-detail, cepat-cepat dituangkan, sebagai pijakan mengarungi bahtera perjalanan.

Belum Genap Manusia (4)

Ketidakberdayaan terkadang mampu menumbuhkan pemberdayaan, sekalipun itu tidaklah beriringan secara langsung. Kami tersambung oleh persamaan, untuk tidak berlebihan meraup kemerdekaan. Hingga beberapa dari mereka salah menyangka, bahwa kami sekadar malas berjuang demi angka.

Belum Genap Manusia (3)

Berusaha mengeluarkan isi pikiran kedalam sebuah tindakan, bukanlah sesuatu yang mudah. Terlebih, bila pada suatu waktu, komponen pendukung, misalnya orang sekitar, tidak menaruh respon yang tepat. Baik secara verbal, maupun yang bukan verbal. Beberapa efek domino dari menahan isi pikiran untuk tidak keluar menjadi tindakan, bisa menjadikan seseorang kuranga menikmati hidupnya, sampai mungkin saja berimbas pada gangguan psikosomatis.

Belum Genap Manusia (2)

Dalam beberapa bagian, ketegangan antar sesama bisa memuncak. Pembenaran atas ini, berangkat dari relasi historis yang dimiliki. Misalnya, kecerobohan ataupun kedisiplinan yang mereka alami sebelumnya. Sangat mungkin, dalam beberapa sesi pun demikian. Katakanlah hubungan bagian-bagian esensial atas idiom "peduli". Entah yang bertujuan khusus, ataupun sifat-sifat yang sama sekali alamiah.

Belum Genap Manusia (1)

Menjalani rangka hidup yang masih serba abu-abu, bukanlah sesuatu yang sama sekali baru. Bagi kami, menertawakan kemalangan diri sendiri, semacam rutinitas yang paling logis dan realistis untuk dilakukan.  Terlebih, untuk sebagian dari kami yang seolah tak lagi memiliki keberanian untuk berbagi cerita kepada sesama. Mungkin, terlalu banyak pertimbangan bagi kami, untuk mencoba (kembali) kecewa terhadap respon nasehat yang terlampau mulia dari lawan bicara.  

Kemewahan Terakhir

Selalu ada harga yang wajib dibayar (hampir), dari sebuah rentetan garis mimpi. Dari waktu, pikiran, perasaan, tenaga, sampai hal-hal yang mungkin berpotensi memiliki harga lainnya. Dari harga yang mesti dibayarkan, tidak selalu berbanding lurus dari jawaban impian. Terkadang, malah meleset jauh dari harapan. Kenyataan memang sesekali kejam, namun ada juga yang betul-betul lebih memuaskan, dari sekadar target impian.

Pemilahan Kalimat Jawab

Beberapa sandiwara, ataupun kekakuan perjalanan hidup, cukup terlalui dengan derajat gamang. Apakah semua manusia pernah mengalaminya, atau sekadar hanya beberapa saja? Babag hidup selalu mengarah kedepan, sekalipun pelajaran mesti berangkat dari titik belakang. Namun, kosa kata "disini dan saat ini", menjadi salah satu kunci yang menghinggapi beberapa kepuasan.

tribute

Kesediaan untuk membuka lembaran baru dalam hidup, (hampir) selalu harus melewati kegelisahan yang memuncak. Gelisah pasti dilekati oleh kesedihan, sampai dengan krisis multidimensional. Dari yang (mungkin) sederhana, sampai yang kompleks. Kegelisahan semacam pecut hukuman, yang hadirnya lebih ke hal-hal yang tidak terpredikai sebelumnya.

Karat

Adakah yang lebih menggema,  dari sentuhan perhatianmu Kemana ia, yang sempat hadir menjadi kagum dan bangga Mungkinkah, terdapat busur tatap yang terkandung makna,  bersama lesatan panah percaya

Yth.

Entah apa yang tengah engkau cari akhir-akhir ini, sepertinya waktu menggilasmu sedemikian kusut. Rutinitas terasa menjemukan, beberapa time line kau siakan.