mataku,
ingin kesana. menatapnya,
amat lama
mauku,
berkata di sisi. menyelinap jari jemari,
menggenggamnya
mengucap,
apa yang terjadi. perihal,
seutas tali
gagal ku,
tak berarti. hancurku,
tak bermakna lagi
pagi dan malam berganti.
menyeberangi gelisah,
mesti ku lakui
ketika kau berkata lewat mata,
duduk disebelahku,
bernyali bertahan selawasnya
***Banyumas, 10 Februari 2021.
Comments
Post a Comment