Di era digital yang pertumbuhannya begitu pesat seperti sekarang ini, banyak sekali kemudahan yang kita peroleh dari sebelumnya.
Namun dalam setiap kemudahan yang terjadi, pasti akan selalu ada masalah yang berkelindan dengannya.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa evolusi manusia memiliki naturalitas; mencari kesenangan (favorable), menghindari kesusahan (unfavorable), dengan mengeluarkan energi yang sedikit.
Konsumsi atas digital ini, membuat segala macam jenis informasi berkeliaran begitu pesatnya, ditambah situasi terbatas saat ini yang cukup mendukung interaksi digital semakin intensif sama-sama kita lakukan.
Salah satu hal gejala kecanduan atas hidangan yang muncul dari kemudahan akses informasi tersebut, cukup terasa diantara kita.
Pada akhirnya, toh semua kembali pada pertanyaan tentang "apakah hal-hal yang kita rencanakan dan lakukan selama ini, mampu mendekatkan kepada tujuan".
Berdialog secara jujur dan intim dengan diri sendiri terkait dengan hal tersebut, akan sangat membantu pelan-pelan untuk menyingkirkan distraksi.
Every man got a right to decide his own destiny, Bob Marley mengingatkan kita.
Syahdan, sekalipun tantangan, rintangan, jenuh dan lelah pastinya tetap ada, akan tetapi kita akan tetap bahagia dalam menjalaninya. Terutama, jika itu merupakan impian sejak lama.
Dengan mengambil "jeda" (menyadari nafas here and now) dalam setiap momentum keriuhan hati dan pikiran, hal tersebut cukup dapat membantu kita untuk melatih prefontal cortex (bagian otak yang berperan sebagai pengambil keputusan), untuk lebih optimal dan bijak.
***Banyumas, 4 Februari 2021.
Comments
Post a Comment