atas nama hati yang lama sepi,
aku titipkan sajak ini kepadamu istriku,
untuk suatu hari kau tuturkan kepada anak kita. bahwa,
tak ada niatku menyengsarakan hidup, selayaknya hidup tak berniat menyengsarakanku
atas nama penglihatan kosong disini,
aku sampaikan sajak ini kepadamu istriku. sungguh,
apapun saja yang sempat kau tatap begitu kosong, sejatinya terkandung oleh Dzat yang tak pernah kosong
atas nama nafas yang terlampau sepi,
aku sodorkan kalimat di sajak ini, kekasih. bila nanti,
jalan begitu lengang kau dapati, datangilah Ia sang pemilik melampaui, bergegaslah untuk sampai, pada pihak yang menjadi
terkasih,
peluklah anak kita, ajaklah ia menyelami cakrawala yang membentang, selami ia seperti engkau menyelamiku, selayaknya engkau menyelami takdir, secekupnya engkau menerimanya sebagai buah hati pemilik zamannya
***Banyumas, 8 Maret 2021.
Comments
Post a Comment