Skip to main content

Mengalami Diri (7)

Pada setiap detiknya, dunia dengan segala macam warnanya  senantiasa mengalami perubahan. Cepat atau lambat, signifikan atau sekadar permukaan.


Sebagai manusia yang membaca, barangkali kita kerap kelimpungam diatasnya. Dalam aturan main, yang serba holistik, bertalian dengan waktu dan ruang.


Pertanyaan awal disusul dengan jawaban awal. Jawaban awal diikuti oleh pertanyaan kedua, begitu seterusnya. Irama dialogis semacam ini, mengalir beriring-kelindan dengan segala jenis terminal keraguan dan yakin sekaligus. 


Berangkat dari alam jalan yang terkesan kisruh dan harmoni itu, jiwa kerap mengalami kelelahan, pun kenikmatan mencari dan menemukan, secara sepaket. 


Sungguh, hanya mereka yang melebarkan sayap-sayap keluasan cara pandang, yang akan menuai sisi-sisi permata yang dapat dijadikan pijakan, untuk menembus skat-skat misterius yang disodorkan rentang kegamangan kodrat hidup dan peri-kehidupan.


Syahdan, kebebalan cara berfikir, seringkali muncul oleh karena ketidakmauan menahan diri, dalam mengambil jarak ke diri. Nun, mengalami yang tak disadari agaknya perlu sesekali, mengandaikan yang mungkin masih tabu sebagai mungkin itu sendiri.


Pasti, tidak akan pernah sama, antara cahaya dan gelap, pun pasti berbeda antara yang hanya mengalami dengan sadar atas pengalaman.



***Cilacap, 17 Maret 2021.

Comments

Popular posts from this blog

Menari Bersama Sigmund Freud

  Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, dengan rahmat dan karunia-Nya buku Menari Bersama Sigmund Freud, dapat penulis susun dan sajikan ke hadapan pembaca sekalian. Shalawat dan salam semoga senantiasa terus terpanjat kepada Rasulullah Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua dapat konsisten belajar dan meneladaninya. Selamat datang dalam perjalanan sastra psikologi yang unik dan mendalam, yang dituangkan dalam buku berjudul "Menari Bersama Sigmund Freud". Dalam karya ini,  Rendi Brutu bersama sejumlah penulis hebat mengajak pembaca meresapi ke dalam labirin kompleks jiwa manusia, mengeksplorasi alam bawah sadar, dan mengurai konflik psikologis yang menyertainya. Buku ini menjadi wadah bagi ekspresi batin para penulis, masing-masing menggali tema yang mendalam dan memaparkan keping-keping kehidupan psikologis. Kita akan disuguhkan oleh kumpulan puisi yang memukau, setiap baitnya seperti jendela yang membuka pandangan pada dunia tak terlihat di dalam diri kita. Berangkat ...

(22) Lagi ngapain;

Aku butuh abadi denganmu. Melukis malam dengan kasih, mengenyam sepi tanpa letih   Aku butuh abadi denganmu. Menyusuri tepian sawah, mengamatinya sebagai berkah   Aku butuh abadi denganmu. Terhubung sepanjang siang, terkait sepanjang malam   ***Banyumas, 20 Februari 2021.

Oase Utopia (2)

  Oase masih tersembunyi, Dalam tiap bait ini. Dunia berubah warna, menghamparkan keindahan yang terusir jauh.   Ada di mana ia, dalam waktu yang bagaimana. Apakah rasanya, kapan terjadinya. Sejumput utopia, kehilangan dirinya. Memangku prasangka, dipendam di sana. Keresahan tetap memadat, Membawa ragu tersusun rapi. Hati siapa direla, Sekadar menemani ditepi bunga. -Purwokerto, 14 Juli 2023-