Leherku ketat oleh asap,
mataku pekat karena jarak
Diantara bayang lalu hadir,
mengisi dada sesak berserak
Apalagi harus ku alami,
bila tak lagi makna mengarti
Apalagi wajib ku alami,
bila nyawa deras menangisi raga ini
Inilah kesaksianku kekasih
Pecundang dari tanah kelahiran
Badanku tercabik sepi,
bibirku lemas bertepi
***Banyumas, 18 Juli 2020.
Comments
Post a Comment