Sekalipun pemilu 2019 yang panas kemarin masih menyisakan riak-riak perpecahan, hal tersebut sangat mungkin untuk terulang kembali pada pemilu-pemilu berikutnya, apabila undang-undang ambang batas masih berlaku, walaupun undang-undang bukanlah variable utamanya.
Pada era media sosial yang tengah memuncak akibat pandemi akhir-akhir ini, tidak kemudian informasi yang mengandung unsur perpecahan lenyap begitu saja. Pasalnya, hal-hal yang membuat kisruh di media sosial akan tetap ada sepanjang manusia itu sendiri ada.
Kita sebagai manusia lainnya yang hidup bersosialisasi di media sosial, dapat menemukan pelbagai kekisruhan itu. Pengendalian atas "kerusuhan" tersebut mungkin agak terkendali dengan beberapa undang-undang yang diterapkan, walaupun dalam tataran praksis justru merugikan pihak-pihak yang bersuara lantang.
Dalam konteks kekisruhan yang terjadi di jagat media sosial, entah apapun kontennya, bisa kita tempatkan ke dalam sisi eksternal dari diri masing-masing kita. Artinya, sisi internal kita lah yang kemudian sanggup berbicara banyak disini.
Demi menjaga kewarasan internal diri kita, dibutuhkan nalar kritis sebagai konsumen informasi. Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa informasi melaju sangat cepat, sekaligus beragam. Sekalipun informasi tersebut bukanlah hoax, akan tetapi perlu kembali di filter, mana yang sangat penting untuk di makan, dan mana yang sama sekali sampah. Tentu penilaian atas penting tidaknya informasi, tergantung dari kebutuhan masing-masing.
Dalam rangka memposisikan diri sebagai bagian dari masyarakat media sosial, bekal nalar kritis adalah key word nya. Nalar kritis tidak mampir dalam benak manusia begitu saja, disana dibutuhkan pembelajaran, terkait prinsip empiris, logis, dan metodis, yang melekat pada khasanah sains.
Syahdan, menjadi konsumen saja tidak sederhana, apalagi menjadi produsen. Untuk itulah, kohesifitas sosial merupakan modalitas mutlak bagi keluhuran peradaban. Karena kita semua mengerti, bahwa ber-solo karir itu tidak ringan.
***Banyumas, 9 Juli 2020.
Comments
Post a Comment