Ada mimpi yang melambat
Ada harap yang terhambat
Gambar diri,
menatap kuat
Kosong,
namun padat
Beberapa sisi dunia menghantam
Tibanya makna,
mengais letupan
Terkira,
tetapi tak berujung suram
Frasa mata mengatur jejak
Langkah kontai berbekal serah
Bagaimana kekasih,
bila dadaku tertikam peluru tajam
Berlumur darah dosa,
membanjir sungai duka
Bisakah engkau berdiri di hadapan
Menanti tegak impian,
merajut hari berdampingan
Tetapi kekasih,
imanmu sekecil isi biji padi
Mudah terseok burung sehari,
tak berarti bagi pak tani
***Banyumas, 7 Juli 2020.
Comments
Post a Comment