Menetes peluh, dari sana
Terkucur pasti, menyibak sisi
Konon, ia hadir menjadi telinga dan matanya singgasana
Engkau menutup dirinya
Pun, membukanya sebagai kabut suasana
Keluasan mega menjadi bernyawa
Ketika gelap menyusur hadirnya
Namun, satu hal yang luput tersisa
Adalah kita, memilih senyap sementara
***Banyumas, 27 Mei 2020.
Comments
Post a Comment