Nafasku lunglai,
tersekap hempas
Ragaku pilu,
memuai di jemari
Mataku lekat,
tepat di tengah tiap- tiap hela
Aku,
paling tak mengerti soal ini
Tentang kata,
berwarna mega
Adakah,
yang lebih beraroma selain wajahmu?
Dimana ia bersemi, pada jarak kulminasi
Kau,
barangkali bukan segalanya
Mungkin saja,
bukanlah pelangi di langit Maha
Tapi kau,
Adalah tanda
Saat hening,
menyerta mula-mula
***Banyumas, 28 Mei 2020.
Comments
Post a Comment