Menuju pagi,
tergeletak cadas ramai yang letih
Buyar mimpi terkelupas lemas
Menuju pagi,
ragam wajah membuncah lelah
Sisi lain hidup,
mengulang sisa sejarah
Menuju pagi,
Sayup bibir sang pujanga
Iramanya, melambat pekak
Menuju pagi,
tepian surga bias melugas
Getar kaca jendela, menegur hati berkala
Sampai pada akhirnya,
terpisah nada-nada
Mereka, berkutat lekat penat
diujung mata merampas bunga
***Cilacap, 22 Juni 2020.
Comments
Post a Comment