Frekuensi komunal, pasti selalu berakar dari koherensi tematik. Hal-hal yang berkelindan didalamnya, ada banyal hal. Utamanya, perihal hubungan.
Hubungan mengandung arti keterkaitan antara dua hal atau lebih, yang bertolak dari term "saling" pragmatikal, dan atau simbiosis mutualisme.
Hubungan memiliki korelasi multidimensional, yang berakar dari kesinambungan kebutuhan. Hal yang tidak kentara dari hubungan adalah frekuensi komunal sebagaimana kita singgung diatas.
Frekuensi komunal menyangkut hajat hidup manusia yang terus melingkar, serta tidak akan lekang oleh warna laju tumbuh-kembang sains dan teknologi mutakhir.
Dalam tataran kekinian, nampaknya kita akan terus menerus dihadapkan dengan pola umum yang berlaku. Misalnya, naik-turunnya kohesifitas sosial. Apalagi, situasi yang tengah melanda dunia, adalah pandemi.
Syahdan, frekuensi komunalitas pada abad milenium ini, tengah di uji melalui fenomena media sosial, yang memberikan space kepada publik untuk berekspresi secara radikal-eksistensial.
Siklus hidup yang sedang kita alami ini, sungguh tidak mudah. Alternatif yang barangkali bisa kita jadikan sandaran adalah, memuasakan sejenak keliaran hegemonik, demi menjaga presisi keakraban sosialita.
***Cilacap, 21 Juni 2020.
Comments
Post a Comment