Skip to main content

Pusaran Relasi Absurditas (1)

Diantara pergolakan batin manusia, akan selalu memunculkan sebuah formula yang memetik dirinya pada ruang transformatif. Rentetan kejadian alam nyata yang terbatas, dan fenomena alam batin yang tak terbatas, memuat dialektika yang serba saling melengkapi. Terlebih, atas nama hubungan antara dirinya dengan yang Maha.

Relasi manusia secara privat dengan yang Maha ini, secara awam kita sebut sebagai jalan keberagamaan ataupun jalur spiritualitas. Manusia yang selalu bersinggungan dengan relasi sosial sesama maupun alam raya, automaticly memuat nilai-nilai privat yang amat rahasia dengan yang Maha itu.

Dari sana, barangkali kita akan menamainya secara sederhana, dengan sebutan dualitas identitas, yaitu identitas internal dan identitas eksternal. Yang internal itu terrepresntasi dalam imajinasinya memandang dirinya sendiri, sedang yang eksternal, memuat identitas dari arah sosial sekitarnya.

Identitas yang memiliki sifat serba dinamis ini, kadangkala beraroma positif ataupun negatif dalam arti yang luas-subjektif. Pertikaian antara yang privat dan publik, apabila tidak di guide dengan self control yang presisi, akan melahirkan insekuritas yang destruktif, walaupun tetap saja konsep evaluatif yang menyakitkan, selalu melahirkan perbaikan pada fase berikutnya.

Syahdan, yang Maha memiliki mekanismenya sendiri. Sedang manusia, dibekali nafas sakral cinta, untuk selalu berhubungan dengan-Nya. Proses ini, dialami oleh seluruh manusia dalam beragam aktifitas dan jalan misteri yang mereka lalui. Mungkin, inilah pusaran absurditas belantara alam batin yang privat, antara kholik dan makhluk. 

***Banyumas, 21 Juni 2020.

Comments

Popular posts from this blog

Menari Bersama Sigmund Freud

  Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, dengan rahmat dan karunia-Nya buku Menari Bersama Sigmund Freud, dapat penulis susun dan sajikan ke hadapan pembaca sekalian. Shalawat dan salam semoga senantiasa terus terpanjat kepada Rasulullah Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua dapat konsisten belajar dan meneladaninya. Selamat datang dalam perjalanan sastra psikologi yang unik dan mendalam, yang dituangkan dalam buku berjudul "Menari Bersama Sigmund Freud". Dalam karya ini,  Rendi Brutu bersama sejumlah penulis hebat mengajak pembaca meresapi ke dalam labirin kompleks jiwa manusia, mengeksplorasi alam bawah sadar, dan mengurai konflik psikologis yang menyertainya. Buku ini menjadi wadah bagi ekspresi batin para penulis, masing-masing menggali tema yang mendalam dan memaparkan keping-keping kehidupan psikologis. Kita akan disuguhkan oleh kumpulan puisi yang memukau, setiap baitnya seperti jendela yang membuka pandangan pada dunia tak terlihat di dalam diri kita. Berangkat ...

(22) Lagi ngapain;

Aku butuh abadi denganmu. Melukis malam dengan kasih, mengenyam sepi tanpa letih   Aku butuh abadi denganmu. Menyusuri tepian sawah, mengamatinya sebagai berkah   Aku butuh abadi denganmu. Terhubung sepanjang siang, terkait sepanjang malam   ***Banyumas, 20 Februari 2021.

Oase Utopia (2)

  Oase masih tersembunyi, Dalam tiap bait ini. Dunia berubah warna, menghamparkan keindahan yang terusir jauh.   Ada di mana ia, dalam waktu yang bagaimana. Apakah rasanya, kapan terjadinya. Sejumput utopia, kehilangan dirinya. Memangku prasangka, dipendam di sana. Keresahan tetap memadat, Membawa ragu tersusun rapi. Hati siapa direla, Sekadar menemani ditepi bunga. -Purwokerto, 14 Juli 2023-