Pada seluruh jenis keputusan yang telah diambil, bahwa kemudian menyisakan dilema pada kemudian waktu, itu wajar dan sah-sah saja. Sebab, itulah konsekuensi dari alamiahnya manusia, yang selalu merasa dan berfikir sepanjang hayatnya.
Namun, yang perlu di garisbawahi ialah, mengenai presisi pada tiap-tiap keputusan itu. Entah itu karir, ataupun soal keputusan besok mau makan apa, misalnya.
Presisi yang kita maksud diatas, adalah perihal pemahaman konsep, aspek, sampai pada situasi dan kondisi dari konsekuensi keputusan itu sendiri.
Maka tidak heran, jika orang-orang yang berhasil, selalu mewanti-wanti akan pentingnya mindset positif. Artinya, seluruh dorongan untuk bertindak, selalu berangkat dari basis yang positif.
Walaupun, misalnya motif tindakan itu basisnya adalah menghindari yang negatif itu boleh-boleh saja. Akan tetapi, jika background yang mendasari tindakan itu ialah yang positif, maka hal tersebut pastinya lebih bijak.
Jadi, masing-masing kita bisa menilai dan mungkin mengkalkulasi. Apakah angka basis tindakan untuk menghindari yang negatif itu lebih banyak, atau sebaliknya?
Pemahaman terhadap hal tersebut, seminimal-minimalnya dapat berguna bagi kita, untuk men-training diri untuk tidak mengikuti arus dunia, yang mayoritas mengejar kekayaan, popularitas, kepintaran, dan kekuasaan.
***Solo, 3 Maret 2020.
Comments
Post a Comment