Sementara, baru semu yang aku tatap
Melindas sukma, berkabung canda.
Kita sempat saling menengok luka.
Mengiris rasa, yang tersaji dalam rencana.
Engkau adalah bagian,
Sedang aku, menjadi alasan hujan, menepi dari awan.
Kita mengerti ini tidak mudah.
Apalagi, engkau pernah memberi pesan,
Jika suatu saat, akan ada jumpa, Bersama teduh pohon kelapa.
Aku menantinya,
Engkau menunggunya.
Kita, merindukannya.
***Purwokerto, 23 April 2020.
Comments
Post a Comment