Apakah adinda mengingat, misalnya perihal catatan itu.
Engkau menggores tinta dengan hati yang berbunga.
Engkau pula, yang menaruh rasa diatasnya.
Apakah adinda tidak lupa, soal temu disana.
Waktu itu, matahari sedang melirikmu dengan nada.
Dan tumpukan buku-buku, yang bersaksi amat candu.
Adinda, sesekali pernahkah dikau menghujat irama.
Menenggak dinginnya bilur.
Atau, mengeja senjakala beratap suara.
Aku pernah adinda...
Pernah mengalaminya.
Bahkan, larut didalamnya.
Adindaku...
Engkau perlu mengerti ini.
Mengerti akan semuanya,
Memahami bahwa aku tak berharap, jika aku hanyalah aku.
***Purwokerto, 12 April 2020.
Comments
Post a Comment