Kita, mungkin tak pernah mampu berhenti dari kegaduhan ruang tanya.
Kita, barangkali akan terus berpeluh menuju kosong yang paling sesak.
Kita, agaknya melambat di tengah laju yang mengarus.
Kita, lebih sering melupa di antara khawatirnya dunia.
Kita, aku dan mereka...
Paling juara memuai logika, menyisir lesat ke penghujung ephemera.
***Purwokerto, 17 April 2020.
Comments
Post a Comment