Dibawah atap curiga.
Berkalung sepi, penuh teka-teki.
Disana, ada kita yang berbelit tanya.
Kita, rupa-rupanya sedang melukis kata.
Menebar kebisingan dada, menuai seisi rasa.
Yang, berselimutkan cita dan cinta.
Rasa-rasanya, kita lalu bersimpul sengkarut.
Berjuang urai, menengadah liarnya logika.
Kemudian bertekad tindak, pada hadapan yang Maha.
***Purwokerto, 22 April 2020.
Comments
Post a Comment