Beranjak tua, kita disuguhi pelbagai curiga.
Entah tentang cinta, juga perihal cita.
Menuju masa nanti, kita mendapati kefanaan diri.
Mengeja tanda, menapaki jejak mendaki.
Dirimu juga diriku mengerti, ini tidak mudah.
Apalagi, detik demi detik terlalui begitu saja, dan terkadang melindas lepas tak semestinya.
Kita, seharusnya paham betul, akan dinginnya malam yang mencekam.
Disana, kau dan aku sama-sama sempat merasakan, betapa romansa membunuh satu persatu janji, di kala sungai duka membasahi dada yang setia menanti.
Kini, alam membias fatamorgana.
Betapa menua, menjadikan kita semakin sadar, akan ada masa di depan sana, dimana daun-daun jatuh ikut serta merasakan kehadiran rasa kita, yang membersama jejak rumah menuju kota.
***Banyumas, 28 April 2020.
Comments
Post a Comment