Dibalik ceria, aku menyimpanmu dalam sukma.
Memendam sendiri kekalutan, tenggelam menuju pelarian panjang.
Diriku kini sembunyi, walau hati berkata tak perlu.
Terkadang, hati pun bercakap tak tentu.
Semisal hatimu, yang ternyata tak lagi merekah untukku.
Aku meninggalkanmu...
Aku menyakitimu...
Dan tentu, mengecewakanmu.
Tetapi, harapku engkau bisa memahami.
Bahwa aku, lebih memilih tersakiti, dari pada menelan sesal ini.
***Purwokerto, 14 April 2020.
Comments
Post a Comment