Kali ini, gerimis hanya menciprat disela-sela jendela.
Sedang kenang, tetaplah menggenang diantara ujung-ujung dedaunan.
Sore ini, terlihat dari tatapmu, beribu makna yang masih utuh tersimpan.
Adalah ketika, senja tak sedikitpun memperlihatkan jingganya.
Andaikan waktu bisa dijeda sementara, maka ijinkanlah angin di Surakarta ini, membelai sudut bibirmu.
Karena aku dan nafasku, selalu mengeja rindu ditepian Solo-Yogya.
Wallohu a'lam.
Sukoharjo, 5 Desember 2019.
Comments
Post a Comment