Badan yang "terpaksa" berjibaku dengan keadaan, pada akhirnya harus tumbang. Jadwal yang telah terpapar, kemudian mesti terlewat. Untung saja, belum musnah seluruhnya. Masih terdapat penggalan yang mampu untuk dihadiri.
Sesaat setelah pintu kelas dimasuki, mata menatap keseluruh ruangan yang telah sesak dipadati para "mahasiWa" senior. Namun, ada sisa kursi kosong dibelakang, yang kemudian aku singgahi.
Waktu kegiatan dalam kelas yang tinggal beberapa menit itu, menarik perhatianmu kala itu. Engkau menyapa dengan hangat, "Jam segini kok baru masuk?".
Sontak aku menimpalinya dengan berbisik, "iya..mau absen saja".
Selang beberapa saat, ketika riuh-rendah kelas saling bersaut, tiba-tiba dirimu menyapaku kembali, sambil menyipratkan senyuman. "Kamu, smoker n' author, ya?".
Seketika, aku meresponnya dengan melontarkan kalimat, "bau nya jelas banget yah", sambil nyengir kuda. Waktu itu, engkau hanya tersenyum.
Kemudian, aku menanyakan kepadanya, "memangnya, kamu pernah baca tulisanku?".
Engkau lalu, menjawabnya dengan lembutmu yang khas. "Yap, pernah." Kemudian, dirimu berkata, "kamu sepertinya melankolis yah".
"Aku plegmatis", jawabku. "Yang ku tulis itu, lebih banyak cerita orang lain", tambahku.
"Ah..gak percaya aku", katamu sambil sedikit menoleh ke arah kursi yang aku duduki, tepat dibelakangmu.
"hehehe", hanya itu, respon yang muncul dari dalam benak ini.
Mungkin saja, engkau percaya. Mungkin pula tidak. Yang jelas, kedua-duanya sama-sama diperbolehkan.
Terakhir, engkau memberi simbol jempol sembari tersenyum, sesaat setelah "Oase Nusantara", tenyata pernah dan masih, sama-sama kita singgahi.
Dan, yang teramat nampak dengan jelas, adalah Angin di Surakarta yang sedang cantik-cantiknya.
Wallohu a'lam.
Sukoharjo, 15 Desember 2019.
Comments
Post a Comment