Sayup-sayup kendaran bermotor masih terdengar, namun tidak semeriah seperti pada jam sibuk. Megah dan tingginya Stadion Manahan Solo, menyaksikan dengan bisu, perjalanan kebudayaan berjuta-juta anak manusia.
Aktifitas yang lenggang disini, membawa benak pada pertemuan "itu". Sebuah temu yang pernah kita sama-sama sempatkan Sebuah temu yang sama-sama kita rindu dan kangenkan.
Jarak yang membentang, jelas menjadi pukulan telak, untukku menikmati indahmu persis dihadapan.
Engkau dengan jelas tahu, bahwa tempat yang paling nyaman di kosmos raya ini, adalah saat dirimu dan diriku berhadapan.
Ditengah sesaknya rindu yang menetes di dada, betapa bersyukurnya diriku, karena Angin di Surakarta ini, dengan lembut nan mesra, tetap setia membersamai jiwaku yang sakau akan sapa manjamu itu.
Wallohu a'lam.
Surakarta, 6 Desember 2019.
Comments
Post a Comment