Langit Surakarta masih mengguyur.. Persis, seperti pada sore dan malam sebelumnya. Bisa jadi, ia sedang mengabari... Tentang semesta yang sedang gersang, butuh suatu pelukan. Bukan untuk menghangatkan, tapi sebagai wujud nyata kebersamaan. Tak berlebihan, bukan? Jika satu persatu dari mimpi paling nyata, untuk sama-sama kita tempuh kembali. Tentunya, dengan keberanian yang jauh melampaui. Tak apa. . . Bila itu sulit diawali. Minimal, engkau tidak gagu. Terutama, pada suasana hati yang meragu. ***Solo, 27 Februari 2020.
Membersamaimu, yang tengah terengah-engah.