Gerak dinamika sejarah, akan selalu menampilkan tokohnya. Betapapun riuhnya keadaan, sang tokoh selalu tegap dan lantang bertindak. Ia membangun narasi, berdasar refleksi universal. Sang tokoh tidak memilih melebur dalam bilur data dan fakta. Ia berprinsip value is more.
Scietific circle ia kuasai di luar kepala, sehingga misalnya atribut perlawanan society ada dihadapan, maka dengan lugas ia benahi.
Syahdan, tokoh yang kami maksud diatas pada faktanya selalu ada pada tiap-tiap rentang sejarah peradaban. Ia menelusup pada ruang "isi" maupun ruang "hampa" segala macam dan jenis diskursus.
Menelisik cipratan uraian diatas, seminimal-minimalnya kita akan sadar, bahwa "gerakan tanpa bola", lebih berbahaya. Dan itulah, yang dilakukan oleh tokoh-tokoh disekitar kita. Entah itu yang protagonis, maupun yang antagonis.
***Yogyakarta, 18 Februari 2020.
Comments
Post a Comment