Skip to main content

Ruang Interupsi (2)

Gerak dinamika sejarah, akan selalu menampilkan tokohnya. Betapapun riuhnya keadaan, sang tokoh selalu tegap dan lantang bertindak. Ia membangun narasi, berdasar refleksi universal. Sang tokoh tidak memilih melebur dalam bilur data dan fakta. Ia berprinsip value is more.

Scietific circle ia kuasai di luar kepala, sehingga misalnya atribut perlawanan society ada dihadapan, maka dengan lugas ia benahi.

Syahdan, tokoh yang kami maksud diatas pada faktanya selalu ada pada tiap-tiap rentang sejarah peradaban. Ia menelusup pada ruang "isi" maupun ruang "hampa" segala macam dan jenis diskursus.

Menelisik cipratan uraian diatas, seminimal-minimalnya kita akan sadar, bahwa "gerakan tanpa bola", lebih berbahaya. Dan itulah, yang dilakukan oleh tokoh-tokoh disekitar kita. Entah itu yang protagonis, maupun yang antagonis.

***Yogyakarta, 18 Februari 2020.

Comments

Popular posts from this blog

Menari Bersama Sigmund Freud

  Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, dengan rahmat dan karunia-Nya buku Menari Bersama Sigmund Freud, dapat penulis susun dan sajikan ke hadapan pembaca sekalian. Shalawat dan salam semoga senantiasa terus terpanjat kepada Rasulullah Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua dapat konsisten belajar dan meneladaninya. Selamat datang dalam perjalanan sastra psikologi yang unik dan mendalam, yang dituangkan dalam buku berjudul "Menari Bersama Sigmund Freud". Dalam karya ini,  Rendi Brutu bersama sejumlah penulis hebat mengajak pembaca meresapi ke dalam labirin kompleks jiwa manusia, mengeksplorasi alam bawah sadar, dan mengurai konflik psikologis yang menyertainya. Buku ini menjadi wadah bagi ekspresi batin para penulis, masing-masing menggali tema yang mendalam dan memaparkan keping-keping kehidupan psikologis. Kita akan disuguhkan oleh kumpulan puisi yang memukau, setiap baitnya seperti jendela yang membuka pandangan pada dunia tak terlihat di dalam diri kita. Berangkat ...

(22) Lagi ngapain;

Aku butuh abadi denganmu. Melukis malam dengan kasih, mengenyam sepi tanpa letih   Aku butuh abadi denganmu. Menyusuri tepian sawah, mengamatinya sebagai berkah   Aku butuh abadi denganmu. Terhubung sepanjang siang, terkait sepanjang malam   ***Banyumas, 20 Februari 2021.

Oase Utopia (2)

  Oase masih tersembunyi, Dalam tiap bait ini. Dunia berubah warna, menghamparkan keindahan yang terusir jauh.   Ada di mana ia, dalam waktu yang bagaimana. Apakah rasanya, kapan terjadinya. Sejumput utopia, kehilangan dirinya. Memangku prasangka, dipendam di sana. Keresahan tetap memadat, Membawa ragu tersusun rapi. Hati siapa direla, Sekadar menemani ditepi bunga. -Purwokerto, 14 Juli 2023-