Skip to main content
Maneges Qudroh/Magelang.

Sabrang mdp; makna 9.
‌sudut pandang matematika, kembali pada dirinya sendiri.
‌Penanda gerbang menuju kelas berikutnya (upgrade semua hal, evolusioner-revolusioner).
‌Tetap tentram dan semangat. Stabil dulu (koneksi sosial, kepastian "rutinitas", ketidakpastian "refreshing"). Mengerti keseimbangan apa yang harus dan yg tidak harus. Punya kehidupan yang tidak sia-sia (tumbuh dan kontribusi "istiqomah dalam hal yang disukai dan diketahui, menjadi diri sendiri).
‌Mengenal keutuhan diri.
‌Memahami sebab-akibat peristiwa, agar tidak mengulangi kesalahan yg sama.
‌Kemampuan simulasi (membayangkan, empatik), hanya di miliki oleh manusia.
‌Tumbuh tidak selalu terkait yg baru. Bisa melihat kesalahan dan ketidaktepatan yg sebelumnya (refleksi dan catat).
‌Nabi SAW, memahami pola sampai akhir zaman.
‌Perlu memberikan "panggung" pada semua rasa, termasuk kesedihan.
‌Menggapai tujuan. 1. Perjelas tujuan dan tuliskan (internalisasi-eksternalisasi). 
‌Untuk menempuh 1 tahun ada berhari-hari, maka istiqomahlah menempuh tujuanmu.
‌Belief System akan menuai presisi tepat untuk keluasan manfaat.
‌Manusia memiliki kesadaran (piring/alam sadar) dan pengalaman (tampah/alam bawah sadar). Belum tentu yang di alami itu sanggup di sadari.
‌Perilaku jauh lebih mengena, dari verbalistik.
‌Pembelajaran terbaik ada pada tampah (tindakan/mengalami).
‌Indikator mulia; modalitas yg ada pada semua manusia, yg itu diberikan Tuhan adalah waktu. Maka, memanfaatkan waktu menemukan diri yg sejati, untuk kemudian sebaiknya dan seluasnya.
‌Mencintai dg tulus; mencintainya dg rajanya, bukan pembantunya. Cinta itu transformatif. Hati itu raja, maka cintailah dengan hati.


Rizki D. Rahmawan; 
‌Membuat hipotesis, eksperimen, dan laboratorium sosial untuk menjawab zaman.
‌Energi baru untuk meluaskan manfaat.

Helmi Mustofa
‌Kemampuan untuk bertanya, adalah modalitas pemahaman.

Ahmad Karim
‌Kemerdekaan belajar.
‌Indikator kebahagiaan menurut Walginer; hubungan yg baik lingkup kecil dan besar "kualitas bukan kuantitas" (riset 70 tahun di seluruh dunia).

Comments

Popular posts from this blog

Menari Bersama Sigmund Freud

  Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, dengan rahmat dan karunia-Nya buku Menari Bersama Sigmund Freud, dapat penulis susun dan sajikan ke hadapan pembaca sekalian. Shalawat dan salam semoga senantiasa terus terpanjat kepada Rasulullah Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua dapat konsisten belajar dan meneladaninya. Selamat datang dalam perjalanan sastra psikologi yang unik dan mendalam, yang dituangkan dalam buku berjudul "Menari Bersama Sigmund Freud". Dalam karya ini,  Rendi Brutu bersama sejumlah penulis hebat mengajak pembaca meresapi ke dalam labirin kompleks jiwa manusia, mengeksplorasi alam bawah sadar, dan mengurai konflik psikologis yang menyertainya. Buku ini menjadi wadah bagi ekspresi batin para penulis, masing-masing menggali tema yang mendalam dan memaparkan keping-keping kehidupan psikologis. Kita akan disuguhkan oleh kumpulan puisi yang memukau, setiap baitnya seperti jendela yang membuka pandangan pada dunia tak terlihat di dalam diri kita. Berangkat ...

(22) Lagi ngapain;

Aku butuh abadi denganmu. Melukis malam dengan kasih, mengenyam sepi tanpa letih   Aku butuh abadi denganmu. Menyusuri tepian sawah, mengamatinya sebagai berkah   Aku butuh abadi denganmu. Terhubung sepanjang siang, terkait sepanjang malam   ***Banyumas, 20 Februari 2021.

Oase Utopia (2)

  Oase masih tersembunyi, Dalam tiap bait ini. Dunia berubah warna, menghamparkan keindahan yang terusir jauh.   Ada di mana ia, dalam waktu yang bagaimana. Apakah rasanya, kapan terjadinya. Sejumput utopia, kehilangan dirinya. Memangku prasangka, dipendam di sana. Keresahan tetap memadat, Membawa ragu tersusun rapi. Hati siapa direla, Sekadar menemani ditepi bunga. -Purwokerto, 14 Juli 2023-