Dalam sebuah titik keberangkatan, seringkali yang kita lebih perhatikan adalah soal capaian. Terlebih, jika capaian tersebut, bukan hanya diharapkan oleh diri kita sendiri, melainkan banyak orang.
Sadar akan sebuah hal yang ternyata salah, acapkali ditemukan saat kegagalan itu baru saja terjadi. Namun, begitulah hidup. Siapapun tak secara pasti, mampu menduganya.
Tetapi, dalam tiap-tiap rentang jalanan menuju cita-cita, akan selalu ada makna yang tak terduga sebelumnya.
Hal-hal yang tak dapat di duga itulah, yang seharusnya mendorong masing-masing kita, untuk lebih bisa belajar dari orang lain. Membuka selebar-lebarnya ruang dialog, serta lebih bersabar untuk menentukan arah langkah kedepannya.
Ruang limitasi selalu ada. Keberadaannya tak mampu di hilangkan. Maka yang paling memungkinkan untuk dilakukan, adalah bersiap sedia, terhadap semua yang akan terjadi dan yang mungkin akan terjadi.
Syahdan, dengan ini kita dapat berbekal dua kata kunci, sebagai modalitas menapaki ruang limitasi itu. Adalah berfokus, pada yang kita "suka" dan "bisa".
***Solo, 10 Februari 2020.
Comments
Post a Comment