Saat senang, senanglah!
Saat Sedih, sedihlah!
Setelah sebelumnya kita telah diberi camkan atas pentingnya keutuhan diri, kini saatnya kita menapaki metode teknisnya.
Suasana hati memang kadangkala tak terduga, terlebih jika kita berprinsip "jalani saja dulu".
Tujuan yang bias, mesti berbanding lurus dengan cara yang kabur. Akan menuju ke mana, sangat menentukan cara tempuh, serta kalkulasi yang melingkarinya. Disinilah, letak urgensitas detailing akan resolusi pandang.
Namun, setelah itu jangan lupa, untuk kemudian memberikan proporsi "panggung" yang adil, bagi sedih dan senang. Karena disana, sudah menunggu ruang limitasi baru setiap waktunya. Asalkan, kita mau bersedia, untuk tidak bebal.
***Solo, 6 Februari 2020.
Comments
Post a Comment