Dari dalam "rumah", kita memuat nilai "asali". Menuju ke luar rumah, kita beranjak menelusuri tanda tanya pengembaraan.
Manusia pada sisi terdalam jiwanya, ber-fitrah pada dualitas yang selalu beriringan. Pertama menyangkut kehendak untuk "pasti". Kedua menyangkut kehendak untuk "tidak pasti".
Dalam dualitas itu, manusia dalam perjalanan sunyinya masing-masing, berdialektika sepanjang waktu. Dari memunculkan tesis, antitesis, sampai sintesis.
Pada tiap-tiap rentang dialektika jiwa yang "covert" itu, manusia bergulat antara yang "disonan" dan "harmoni".
Maka beruntung, bagi mereka yang bertekad keras untuk tetap mengupayakan harmonika, ditengah disonan yang terus membabi buta.
Terlebih, saat berada di "rumah" sebagai titik asali dan saat berada di luar rumah, sebagai penjelmaan dirinya mengarungi pengembaraan tanda tanya.
***Purwokerto,15 Februari 2020
Comments
Post a Comment