Jika memang Cahaya hanya milik Cahaya, maka maafkanlah semua.
Ikhlaskan semua yang sempat ada.
Musnahkan saja, apa-apa yang sempat menjadi impian panjang perjalanan.
Hempaskan segalanya, jangan engkau sisakan sepercik pun.
Aku, tidaklah berdaya.
Menantimu, dalam pekatnya senyap yang bersanding dengan kejamnya tanda tanya.
Tidaklah mengapa.
Bila pada akhirnya, semua memang tak sanggup di ikat, oleh kehendak semesta.
Biarlah, aku sendiri yang menyesak dalam gelap.
Mengupas luka, menuju peristirahatan cinta.
***Solo, 7 Februari 2020
Comments
Post a Comment