Kemana!? Kemana lagi, kami mencari perihal senyum yang lenyap oleh senyap. Kemana lagi, kita semua dan seluruh nya, menemukan riang yang dekapan. Kemana!?
Dimana!? Dimana sempat yang pernah ada waktu kemarin, ketika semua nestapa pernah satu persatu tersingkap diatas meja. Dimana lagi, ketika perkara mati dan misteri, kita urai sedikit demi sedikit. Dimana!?
Untuk apa!? Untuk apa jika datang hanyalah ruang yang selalu menyisakan sesak. Untuk apa, apabila lalu-lalang imaji, berupa tanda petik derita dan luka. Untuk apa, seandainya jalanan lebar dahulu, kini malah sengaja dipersempit, bahkan sengaja ditutup. Untuk apa!?
Memang, semuanya tak seindah sediakala. Memang, tak semuanya pula, percik harapan mampu untuk kita sematkan kembali.
Mungkin, memang sewajarnya, aku, kamu, dan kita semua, harus memaksakan, apapun itu, untuk mengelupas sesuai kehendak semesta. Tak terkecuali, pada genap dan ganjilnya, pertemuan ditengah "antara".
Yaitu, antara kita yang seringkali, tak berdaya, dikala angin di Surakarta, mengguyur seisi jiwa.
Wallohu a'lam.
Sukoharajo, 8 Januari 2020.
Comments
Post a Comment