Berserakan...begitulah keadaanya. Saat kepingan-kepingan pazel tengah disusun, mengapa ada riuh yang menggaduh.
Jelas, menggilas seisi rongga jiwa. Adapun telinga, tak lagi mampu mendengar apa yang seharusnya.
Rusak, hancur, tak berbentuk lagi. Bara api, kini menjadi arang yang menjulang.
Tidakkah seharusnya, apa yang sesungguhnya. Tidakkah semestinya, apa yang sepantasnya. Tidakkah seandainya, apa yang sejatinya.
Tanda tanya, berubah menjadi luka paling menganga. Sedang, angin di Surakarta pun, melarikan diri, menuju pemakaman ilusi.
Wallohu a'lam.
Sukoharjo, 13 Januari 2019.
Comments
Post a Comment