Kini, saatnya bergegas. Membereskan pedih yang merintih. Meluapkan emosi dan imaji. Meneruskan perjalanan, melanjutkan mimpi-mimpi.
Tinta yang pernah menggores kertas, sudah saatnya harus kembali meretas. Perpisahan memang pedih, tetapi itulah kenyataan yang acapkali menyuguhkan linang.
Tak perlu lagi disesali, sebab semuanya telah terjadi. Amat sangat nyata telah teralami. Dan, jelas tak dapat terulang kembali.
Maka, sekali lagi. Bergegaslah untuk menepikan semuanya, carilah dan temukan ia yang sejati.
Wallohu a'lam.
Sukoharjo, 14 Januari 2020.
Comments
Post a Comment