Selebihnya, biarlah semesta yang bekerja. Walaupun terlihat jelas, bahwa semuanya bertaruh diatas meja tanda tanya.
Bunga pucuk merah disisi kananku ini, diam-diam memperhatikan, perihal gundah jiwa yang terkelupas dikeningku. Katanya, tak usah lah kau resahkan semuanya.
Sesekali, cangkir-cangkir kopi didepanku, menyapa mesra. Mereka mungkin melihat, makna dibalik sorot mata yang kelelahan. Oleh karena kenang, yang menyesak linang.
Wallohu a'lam.
Yogyakarta, 27 Januari 2020.
Comments
Post a Comment