Disini, di kota istimewa ini. Aku masih menerka jawab hatimu.
Apakah pagi esok, engkau akan bersamaku, atau sekadar menjadi bunga rampai kesejarahanku.
Kekalutan dalam diri ini, jelas tak bisa aku pungkiri lagi. Keramaian disini, nyatanya hanya delusi. Menertawai, sekujur jiwa yang sesak oleh larutnya mimpi-mimpi.
Jiwa tak tahan menahan, raga memberontak telak. Mata membuta, telinga menuli. Sedang bunyi, diam-diam sembunyi.
Wallohu a'lam.
Yogyakarta, 26 Januari 2020.
Comments
Post a Comment