Apalagi yang harus diupayakan, jika harap hanya berbuah senyap. Ketika penjelasan, sekadar berbalas kediaman.
Engkau jelas terlampau tahu tentang semua ini. Perihal keseriusanku padamu. Engkau juga terlampau mengerti, akan semua nafas perjuangan selama ini.
Kediamanmu, menyisakan tanda tanya. Apakah engkau memang tengah dilema, atau ada hati lainnya.
Entahlah...
Yang jelas, suhu istimewa Yogya, membersamai nada-nada perpisahan diantara kita.
Melepas kita, menjadi aku dan kamu, kembali. Tak terbendung lagi. Dan, berserakan ditengah jalan kepulangan.
Oh, baginda. Barangkali, ia bukan milikku. Atau, aku yang bukan miliknya.
Satu hal yang sulit kulupakan, adalah Purwokerto, sebagai temu menyusun kepingan-kepingan harapan.
Disanalah, di kota itu. Kita, pernah bertatap. Disanalah, kita sama-sama berbagi sempat untuk saling berucap.
Namun kini, keteduhan matamu tak lagi sanggup untuk bersandar ditengah teriknya perjalanan.
Senyummu, barangkali sudah bias, tercerabut dari kemurniannya.
Mungkinkah...
Mungkinkah, semua yang sempat menjadi titik tuju bersama, akan menuai kembali nafasnya.
Jarak yang dulunya membentang, tak menjadi soal. Sebab, aku yakin bahwa dirimu menaruh setia didalamnya.
Namun kini, berbeda.
Kini, antara Purwokerto-Yogyakarta, masih tersisa semoga yang bercampur harap, diujung rindu yang menunggu lelap.
Oh, baginda. Barangkali, ia bukan milikku. Atau, aku yang bukan miliknya.
Satu hal yang sulit kulupakan, adalah Purwokerto, sebagai temu menyusun kepingan-kepingan harapan.
Disanalah, di kota itu. Kita, pernah bertatap. Disanalah, kita sama-sama berbagi sempat untuk saling berucap.
Namun kini, keteduhan matamu tak lagi sanggup untuk bersandar ditengah teriknya perjalanan.
Senyummu, barangkali sudah bias, tercerabut dari kemurniannya.
Mungkinkah...
Mungkinkah, semua yang sempat menjadi titik tuju bersama, akan menuai kembali nafasnya.
Jarak yang dulunya membentang, tak menjadi soal. Sebab, aku yakin bahwa dirimu menaruh setia didalamnya.
Namun kini, berbeda.
Kini, antara Purwokerto-Yogyakarta, masih tersisa semoga yang bercampur harap, diujung rindu yang menunggu lelap.
Wallohu a'lam.
Sukoharjo, 14 Januari 2020.
Comments
Post a Comment