Masing-masing memiliki prosesnya. Jalan yang berliku, menanjak, menurun, jelas dimiliki oleh setiap yang bernafas.
Seperti halnya, "apa dan siapa" dalam setiap alur langkah kaki yang ditemui dan alami.
Mungkin, semuanya pernah terluka oleh pedihnya rasa. Mungkin pula, semuanya sempat tergores kenang, diantara serpihan perjalanan.
Namun, ingatlah. Bahwa diantara luka yang pernah, atau sedang terjadi ini, terdapat pelita bahagia. Meskipun, kerapkali, pelita itu baru bisa dijumpai melalui luka.
Tenanglah, masih ada hari esok untuk memulai kembali. Memulai cerita baru. Menggores tinta diatas lembaran baru.
Iya, masih ada esok untuk berkemas, menuju arah baru waktu.
Wallohu a'lam.
Sukoharjo, 14 Januari 2020.
Comments
Post a Comment