Sebenarnya, apa yang menjadi hambatanmu.
Apakah dia? Atau, ini soal kemantapan saja?
Semua memang ada-ada saja.
Kau dengan jelas memilih untuk diam sementara.
Membiarkanku, luruh dalam sebuah tanya.
Apakah benar, engkau masih menyimpannya?
Apakah benar, dirimu masih menjaganya?
Jika itu benar, maka apa daya disini.
Apa daya diri, yang terus menerus merindukanmu dalam sunyi.
Pernahkah Cahaya bertanya?
Tentang sebongkah hati yang dipenuhi tanda tanya.
Pernahkah Cahaya bertanya?
Perihal penantian, yang tak kunjung berkesudahan.
Wallohu a’lam.
Sukoharjo, 24 Januari 2020.
Comments
Post a Comment