Yang berangkat akan pulang.
Yang kembali akan beranjak.
Sedang yang tertahan, akan memuai.
Semua hanyalah sandaran, ditengah gemercik hujan.
Yang sekejap datang, kemudian menghilang. Berlalu pergi, membersamai terjal alunan taqdir.
Engkau dan aku nyatanya sama-sama paham, bahwa perpisahan itu menyesakkan.
Namun, engkau lebih memilihnya. Tanpa pernah mengerti, betapa bunga hati layu diterpa kepergianmu.
Wallohu a'lam.
Sukoharjo, 14 Januari 2020.
Comments
Post a Comment