Apapun itu, perlu dipersiapkan. Baik itu yang kita anggap
hal kecil, maupun hal besar. Jika dirasa perlu, terutama untuk memudahkan
menerjemahkan langkah apa yang akan diambil kedepan, maka perlu untuk kemudian
menuliskannya.
Berkaitan dengan langkah, masing-masing kita tentunya
mengidamkan sesuatu yang terbaik dari semua yang baik. Dalam hal tersebut,
jalan yang bisa memudahkan adalah berangkat dari kebutuhan, bukan sekadar keinginan.
Disini, kita bisa mengidentifikasi kebutuhan. Identifikasi berarti
mempertimbangkan. Kita bisa juga menamainya sebagai titik prioritas. Perihal prioritas
ini, perlu kemudian kita menggunakan logika yang rasional dan kongkret.
Jalan identifikasi diatas, kemudian bisa kita tempuh dengan
mengutamakan yang primer, sekunder, sampai kemudian yang tersier. Bisa pula,
berpijak dari yang sandang, pangan, sampai selanjutnya papan.
Berpijak dari yang rasional dan kongkret, maka pelan-pelan,
masing-masing dari kita, secara otomatis, akan menuai pencerahan.
Bukankah lebih baik mempersiapkan kemudian gagal, dari pada gagal untuk mempersiapkan?
Mari, perlahan kita rasakan, pikirkan, untuk kemudian kita lakukan.
Wallohu a’lam.
Sukoharjo, 27 Januari 2020.
Comments
Post a Comment