Apabila tanpamu aku hanyalah angin lalu di Surakarta.
Maka, ijinkanlah seisi jiwa ini, menagih ulang putihnya janji.
Engkau tau, betapa ringkihnya hati yang luput dari ilahi.
Betapa semuanya hilang, nan berserakan.
Tapi, jikalau lipatan kertas itu tak kau sodorkan.
Apa jadinya imaji?
Namun Cahaya...
Seandainya semua mampu terjadi.
Akan aku jadikan engkau permaisuri, pada pekatnya sanubari.
Wallohu a'lam.
Yogyakarta, 27 Januari 2020.
Comments
Post a Comment