Skip to main content

Instruktur IMM Banyumas


Tak semua Kader IMM adalah instruktur, karena untuk menjadi malaikat kecil ikatan (baca: sebutan lain instruktur) harus sudah pernah mengikuti perkaderan khusus yaitu Latihan Instruktur Dasar (LID).

Instruktur merupakan kader inti dalam IMM, yang mana mereka ini adalah kader yang pertama kali mengenalkan IMM secara resmi kepada mahasiswa dan mengikrarnya agar resmi menjadi kader IMM, ketika mengikuti perkaderan utama, di akhir sesi pelaksanaan Darul Arqam Dasar (DAD).

Umur koprs instruktur di IMM Banyumas, bisa di bilang masih menginjak usia yang terkesan muda. 4 tahun sudah Lembaga Semi Otonom (LSO), yang di pandu langsung oleh Bidang Kader PC IMM Banyumas ini berkiprah dalam konstelasi perkaderan. Berdiri sejak tahun 2014, yang mana ketua korps instruktur pertamanya yaitu IMMawan Zakaria As-Sidiq, yang juga mantan ketum PC IMM Banyumas periode 2015/2016, dan sekarang beliau menjabat sebagai sekbid kader DPD IMM Jawa Tengah.

Dinamika perkembangannya, tentu memiliki sebuah cita rasa tersendiri di setiap periode kepemimpinannya. Dan sangat wajar dalam setiap periode, menyisakan beberapa pekerjaan rumah yang harus segera terselesaikan.
Dalam tulisan ini, saya sampaikan beberapa agenda strategis yang sangat perlu untuk menjadi pertimbangan kepemimpinan selanjutnya.

Pertama, penguasaan pengetahuan IMM. Instruktur merupakan harapan utama kader IMM khususnya yang baru bergabung, untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang IMM. Apa itu IMM? Kapan berdiri? Apa tujuannya?
Adalah beberapa pertanyaan, yang harus bisa terjawab oleh seorang instruktur. Jadi, penguasaan pengetahuan tentang IMM, merupakan hal yang sangat fundamental di miliki oleh instruktur, dalam rangka menjadi partner, pembimbing dan pencetak kader IMM yang ideal. Ketika saya dulu menjadi ketua divisi pengembangan korps instruktur PC IMM Banyumas 2016/2017, wacana untuk membuat agenda ngaji instruktur belum terealisasi. Agenda tersebut bertujuan untuk mengembangkan kompetensi dalam hal pemahaman IMM secara komprehensif, baik itu dalam hal sejarah, ideologi, dst. Yang muaranya adalah membuat buku panduan materi DAD.

Kedua, pengelolaan DAD. Darul Arqam Dasar (DAD), merupakan gerbang awal mahasiswa baru untuk secara sah menjadi kader IMM. Dalam DAD, ada proses perkaderan, baik itu pra (masta & screening), proses (pemberian materi), dan pasca (follow-up). Kesemuanya itu, harus di kelola secara profesional, terukur, dan tepat sasaran. Disinilah, peran instruktur sangat menentukan keberhasilan perkaderan, khususnya dalam proses DAD. Pengelolaan yang baik, akan melahirkan kader IMM yang baik pula, begitu juga sebaliknya. Instruktur harus jeli melihat kebutuhan dan peta, dimana ia bertugas, karena antara komisariat satu dengan yang lainnya itu memiliki perbedaan orientasi dan kebutuhan dan tentu bagaimana cara mengelolanya tentu berbeda.
Kepemimpinan instruktur dalam setiap periodenya harus senantiasa berbenah. Baik dalam hubungan internalnya, maupun hubungan dengan sisi eksternalnya.

IMM Banyumas yang saat ini memiliki 16 Komisariat, membutuhkan sumbangsih jihad tenaga dan pikiran, khususnya dalam proses DAD. Demi mewujudkan kader yang memiliki nafas Religiusitas-Intelektualitas-Humanitas.

Di umurnya yang sudah menginjak 4 tahun ini, saya mengucapkan selamat dan sukses untuk MUSYKORPS Instruktur jilid 2, yang di laksanakan pada hari kamis, 21 September 2017. Semoga dapat memperoleh ketua baru yang mampu bersinergi dan berkemajuan, di semua sisi.

Wallohu a'lam.
Banyumas, 19 September 2017. 

Comments

Popular posts from this blog

Menari Bersama Sigmund Freud

  Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, dengan rahmat dan karunia-Nya buku Menari Bersama Sigmund Freud, dapat penulis susun dan sajikan ke hadapan pembaca sekalian. Shalawat dan salam semoga senantiasa terus terpanjat kepada Rasulullah Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua dapat konsisten belajar dan meneladaninya. Selamat datang dalam perjalanan sastra psikologi yang unik dan mendalam, yang dituangkan dalam buku berjudul "Menari Bersama Sigmund Freud". Dalam karya ini,  Rendi Brutu bersama sejumlah penulis hebat mengajak pembaca meresapi ke dalam labirin kompleks jiwa manusia, mengeksplorasi alam bawah sadar, dan mengurai konflik psikologis yang menyertainya. Buku ini menjadi wadah bagi ekspresi batin para penulis, masing-masing menggali tema yang mendalam dan memaparkan keping-keping kehidupan psikologis. Kita akan disuguhkan oleh kumpulan puisi yang memukau, setiap baitnya seperti jendela yang membuka pandangan pada dunia tak terlihat di dalam diri kita. Berangkat ...

(22) Lagi ngapain;

Aku butuh abadi denganmu. Melukis malam dengan kasih, mengenyam sepi tanpa letih   Aku butuh abadi denganmu. Menyusuri tepian sawah, mengamatinya sebagai berkah   Aku butuh abadi denganmu. Terhubung sepanjang siang, terkait sepanjang malam   ***Banyumas, 20 Februari 2021.

Oase Utopia (2)

  Oase masih tersembunyi, Dalam tiap bait ini. Dunia berubah warna, menghamparkan keindahan yang terusir jauh.   Ada di mana ia, dalam waktu yang bagaimana. Apakah rasanya, kapan terjadinya. Sejumput utopia, kehilangan dirinya. Memangku prasangka, dipendam di sana. Keresahan tetap memadat, Membawa ragu tersusun rapi. Hati siapa direla, Sekadar menemani ditepi bunga. -Purwokerto, 14 Juli 2023-