Skip to main content

Pengantar Buku: Mengapa Aku Muhammadiyah?


Assalamu’alaikum wr. wb.

IMM Jaya!!!

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Dzat yang maha dari segala maha, raja dari segala raja dan sumber dari segala sumber, yang memberikan kekuatan kepada jiwa dan raga seluruh hamba-Nya, untuk senantiasa menebar manfaat dan menggoreskan tinta sejarah mulia di muka bumi. Teriakan romantis shalawat, semoga senantiasa menggema dalam jiwa, kepada sang pemimpin revolusioner peradaban, baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang mampu mengubah tatanan social yang biadab menjadi beradab dan berkemajuan. Sebagai ummatnya semoga kita selalu dapat menjadikannya spirit dalam setiap nafas gerakan di setiap jengkal kehidupan.

Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid, da’awah amar ma’ruf nahi munkar yang bersumber pada al-Qur’an dan hadits, berdiri sejak 18 November 1912, yang memiliki maksud serta tujuan “Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”, sejarah telah membuktikan bahwa Muhammadiyah, dengan menjamurnya amal usaha, telah memberikan sumbangsih nyata untuk kemajuan bangsa. Sedangkan, organisasi otonom (ortom) nya ialah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), mendeklarasikan berdirinya sejak 14 Maret 1964 M, Sampai umurnya yang sudah melebihi setengah abad ini, tentu dialektika zaman telah mendewasakan dan menjadikannya kokoh, sekaligus mampu berdiri di garda terdepan dalam hal kebaikan di segala dimensi perjuangan. Memiliki tujuan “mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah”. Sudah menjadi rahasia umum bahwa organisasi otonom Muhammadiyah ini merupakan rumah besar yang telah mendidik dan melahirkan berjuta kader pemimpin persyarikatan, umat dan bangsa.

IMM Ahmad Dahlan IAIN Purwokerto, yang dalam periode ini mengusung visi besar yaitu “Membumikan gerakan intelektual profetik, menuju kader IMM progresif berkeadaban”, meniscayakan Islam sebagai landasan gerakan dan Nabi Muhammad SAW menjadi kiblat suri teladan, serta manjadikan persyarikatan Muhammadiyah sebagai bagian integral IMM dalam sendi-sendi praksis organisatoris yang bahagia-membahagiakan dan cerah-mencerahkan. Pimpinan dan kader IMM IAIN Purwokerto telah membuktikan diri dalam memberikan sumbangsih pemikiran sekaligus gerakan bagi seluruh aspek gerakan diruang intra dan ekstra kampus. Berdiri gagah dalam bingkai kampus hijau (baca: IAIN Purwokerto), semenjak 1986 sampai sekarang, tentu wajib di apresiasi dan didukung penuh oleh seluruh komponen, untuk bersinergi serta mengkonsolidasikan kekuatan menuju terciptanya masyarakat yang unggul, islami dan berkedaban.
Buku “Mengapa Aku Muhammadiyah?” ini, merupakan refleksi intim yang merupakan kisah perpaduan dimensi psikologis dan sosiologis para penulisnya, yang berasal dari keluarga besar persyarikatan Muhammadiyah seantero tanah air Indonesia. Coretan-coretan dalam buku ini bagaikan tinta emas sejarah yang mengajak para pembacanya untuk merenungkan kembali sebab mengapa memilih berMuhammadiyah sebagai jalan yang dipilih dan ditempuh. Membaca lembar demi lembar buku ini, menstimuli kita masuk dalam kisah inspiratif penulisnya.

Akhirnya, salam sapa hangat dan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya sanubari, saya sampaikan kepada seluruh alumni IMM IAIN Purwokerto yang tak bosannya selalu mensupport kami, baik dari segi moral maupun material dan juga bagi semua pihak yang mendukung terbitnya buku ini. Salam cinta kasih, saya persembahkan special untuk structural pimpinan dan kader IMM se-IAIN Purwokerto atas keharmonisan menjalankan amanah organisasi dan saya mengangkat topi setinggi-tingginya kepada Rumah Baca Ikatan (RBI) sebagai pemrakarsa atas lahirnya buku “Mengapa Aku Muhammadiyah?”. Semoga Allah swt senantiasa memberikan restu-Nya untuk kita semua, agar selalu menciptakan ide, kreasi, dan praksis yang berkemajuan, bagi persyarikatan Muhammadiyah, umat dan bangsa.

“Selama matahari terbit dari timur, selama bumi masih di huni oleh manusia, selama itulah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah akan tetap jaya selamanya”.

Billahi fii sabilil haq, fastabiqul khairat.
wallohu a'lam.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Purwokerto-Banyumas, 8 Mei 2017.
tertanda,

Dimas Rahman Rizqian
(Ketua korkom IMM Ahmad Dahlan IAIN Purwokerto)


Comments

Popular posts from this blog

Menari Bersama Sigmund Freud

  Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, dengan rahmat dan karunia-Nya buku Menari Bersama Sigmund Freud, dapat penulis susun dan sajikan ke hadapan pembaca sekalian. Shalawat dan salam semoga senantiasa terus terpanjat kepada Rasulullah Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua dapat konsisten belajar dan meneladaninya. Selamat datang dalam perjalanan sastra psikologi yang unik dan mendalam, yang dituangkan dalam buku berjudul "Menari Bersama Sigmund Freud". Dalam karya ini,  Rendi Brutu bersama sejumlah penulis hebat mengajak pembaca meresapi ke dalam labirin kompleks jiwa manusia, mengeksplorasi alam bawah sadar, dan mengurai konflik psikologis yang menyertainya. Buku ini menjadi wadah bagi ekspresi batin para penulis, masing-masing menggali tema yang mendalam dan memaparkan keping-keping kehidupan psikologis. Kita akan disuguhkan oleh kumpulan puisi yang memukau, setiap baitnya seperti jendela yang membuka pandangan pada dunia tak terlihat di dalam diri kita. Berangkat ...

(22) Lagi ngapain;

Aku butuh abadi denganmu. Melukis malam dengan kasih, mengenyam sepi tanpa letih   Aku butuh abadi denganmu. Menyusuri tepian sawah, mengamatinya sebagai berkah   Aku butuh abadi denganmu. Terhubung sepanjang siang, terkait sepanjang malam   ***Banyumas, 20 Februari 2021.

Oase Utopia (2)

  Oase masih tersembunyi, Dalam tiap bait ini. Dunia berubah warna, menghamparkan keindahan yang terusir jauh.   Ada di mana ia, dalam waktu yang bagaimana. Apakah rasanya, kapan terjadinya. Sejumput utopia, kehilangan dirinya. Memangku prasangka, dipendam di sana. Keresahan tetap memadat, Membawa ragu tersusun rapi. Hati siapa direla, Sekadar menemani ditepi bunga. -Purwokerto, 14 Juli 2023-