Yang aku tau, ternyata kita semua sama. Sama-sama jadi mahasiswa,
sama-sama ikut Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di kampus, juga sama-sama
pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD). Tetapi ternyata kita ini beda. Beda-beda
jurusan kuliah, beda-beda latar belakang culture,
juga beda-beda pemaknaan terhadap IMM itu sendiri. Jadi, intinya kalau semua
hal dalam kehidupan ini diblejeti habis-habisan, maka akan ketemu bhineka tunggal ika (berbeda-beda tetapi
tetap satu jua). Alias perbedaan yang sama-persamaan yang beda.
Yang aku tau, kita semua tau. Bahwa IMM ini sudah berumur 56 tahun.
Diumurnya yang sudah lebih dari setengah abad ini, apakah IMM masih tetap IMM?
Yang aku tau, IMM itu Organisasi Otonom (ORTOM) Muhammadiyah. Resmi
jadi ORTOM sejak 14 Maret 1964, persis sama dengan tanggal lahirnya. Sebagai
salah satu dari 7 (tujuh) ORTOM Muhammadiyah yang ada, IMM tentu memiliki ciri
khusus yaitu anggotanya anak kuliahan semua. IMM sebagai ORTOM, memiliki tugas
diantaranya: Melakukan pendidikan
sosial-keagamaan dan pengkaderan kepada anggotanya, agar menjadi penerus Pemuda
Muhammadiyah (PM) jika laki-laki dan apabila perempuan masuk Nasyiatul Aisyiah
(NA), jika sudah berumur 40 tahun keatas, maka masuk Muhammadiyah bagi yang laki-laki
dan bagi perempuan masuk ke Aisyiah.
Ikut serta dalam pelaksanaan
program-program yang dicanangkan oleh Muhammadiyah. Baik itu yang bersifat
ideologis maupun teknis.
Yang aku tau, IMM itu gerakan mahasiswa Islam. Sejenis dengan
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII),
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Maka kemudian, IMM sebagai
gerakan mahasiswa Islam memiliki tugas antara lain ialah:
1.
Berfikir dan beraktifitas,
berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta bisa
mengintegrasikan-menginterkoneksi antara
aqidah dan spesifikasi ilmu pengetahuannya.
2.
Senantiasa melakukan transformasi
sosial dalam wilayah kebijakan maupun kebudayaan setempat, dengan tetap
independen terhadap politik praktis.
Yang aku tau, tidak seluruh kader IMM, setelah membaca tulisan ini
akan langsung melakukan evaluasi. Maklum, ada yang lagi sibuk bikin makalah,
laporan, praktikum, skripsi, maupun sibuk kasmaran sama si doi, barangkali.
Namun IMMawan/ti sekalian, kita
perlu ingat bahwa peran-peran kongkrit IMM selalu dinantikan oleh masyarakat,
dari segala aspek, dari segala bidang.
Apakah IMM masih IMM?
Mari kita tengok bersama, kalau
memang masih diperlukan, kalau memang kita masih peduli.
Wallohu a'lam.
Banyumas, Mei 2018.
Comments
Post a Comment